Kitaadalah generasi muda penerus bangsa. Kita menjadi harapan masa depan dari langkah negeri ini. Sebagai harapan bangsa seharusnya kita memberikan prestasi sebagai bukti bahwa kita mampu meneruskan estafet kepemimpinan negeri ini. Selain itu pemuda juga merupakan ujung tombak bagi masa depan bangsa untuk menjawab tantangan ke depan yang lebih baik. AZxKAXw. Sesuai dengan fitrahnya, remaja dan pemuda adalah tulang punggung suatu Negara, penerus estafet bagi perjuangan terhadap agama maupun bangsanya. Seorang pujangga Mesir Syekh Mustofa Al-Ghalayaini lewat sebuah syairnya berkata اِنَّ فىِ يَدِ السُّبَّانِ اَمْرَ اْلاُمَّةِ وَفىِ اَقْدَامِهَا حَيَاتَهَا “Sesungguhnya di tangan pemudalah letaknya suatu umat, dan di kaki merekalah terdapat kehidupan umat” Betapa sangat pentingnya remaja dan pemuda sebagai generasi penerus bangsa bagi agama dan negara. Allah SWT berfirman dalam AlQuran surat An-Nisa’ ayat 9 وَ اْليَخْشَ الَّذِيْنَ لَوْ تَرَكُوْا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعٰفًا خَافُوْا عَلَيْهِمْ Artinya “Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap kesejahteraan mereka.” Baca Juga Kumpulan Daftar Kata Berakhiran ong Untuk Referensimu Membuat Puisi, Pantun, dan Isi TTS Bapak-Ibu, Hadirin wal Hadirat Yang di Rahmati Allah SWT. Sebagai seorang remaja dan pemuda sekarang ini dan yang akan datang, kita harus tetap mempunyai semangat juang yang tinggi serta tanggung jawab yang penuh, agar kelangsungan Nusa Bangsa dan Agama terus berlanjut. Sebab Pemuda hari ini adalah calon pemimpin yang akan datang. Namun banyak remaja dan pemuda yang hanya main motor. Belum lagi pemuda dan remaja banyak yang terlibat dalam pergaulan bebas, tawuran, narkoba, kebut-kebutan di jalan. Seandainya ini terus terjadi kepada siapa lagi akan kita titipkan Agama, Negara ini. Sebagai contoh teladan untuk remaja dan pemuda generasi penerus bangsa, coba kita renungkan firman Allah SWT dalam Al-Qur’an Surat Al-Kahfi ayat 13 berikut ini نَحْنُ نَقُصُّ عَلَيْكَ نَبَاَهُمْ بِالْحَقِّ , اِنَّهُمْ فِتْيَةٌ اٰمَنُوْا بِرَبِّهِمْ وَزِدْنٰهُمْ هُدًى Artinya “Kami kisahkan kepadamu Muhammad cerita ini dengan benar. Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan kami tambahkan pula untuk mereka petunjuk” Di bawah ini adalah contoh teks / naskah pidato dengan tema ” Pidato Bertema Generasi Muda Harapan Bangsa ” Pada kesempatan kali ini, saya akan berpidato tentang peran generasi muda. Kita adalah generasi muda penerus bangsa. Kita menjadi harapan masa depan dari langkah negeri ini. Sebagai harapan bangsa seharusnya kita memberikan prestasi sebagai bukti bahwa kita mampu meneruskan estafet kepemimpinan negeri ini. Selain itu pemuda juga merupakan ujung tombak bagi masa depan bangsa untuk menjawab tantangan ke depan yang lebih baik. Agar negeri ini semakin maju, sangat dibutuhkan generasi muda yang perkepribadian luhur, berbudipekerti dan mampu mengamalkan ilmu yang dimiliki. Pengamalan ilmu dengan baik dan kreatif akan membuat daya saing bangsa di masa depan menjadi lebih baik. Pidato Bertema Generasi Muda Harapan Bangsa adalah contoh teks/naskah Pidato Umum menggunakan Bahasa Indonesia . File berformat Microsoft Word Documents DOC/RTF, silahkan download secara gratis dan kembangkan kembali agar lebih sempurna. Silahkan anda edit seperti nama, tempat dll, agar ceramah anda di depan umum menjadi lebih indah. Hadirin Rakhimakumullah…. Masa muda merupakan masa yang penuh dengan harapan, penuh dengan cita-cita dan penuh dengan romantika kehidupan yang sangat indah. Keindahan masa muda dihiasi dengan bentuk fisik yang masih kuat, berjalan masih cepat, pendengaran masih akurat, pikiran masih cermat, kulit wajah indah mengkilat, walaupun banyak jarawat, tetapi tidak gawat karena masih banyak obat ditoko-toko terdekat, oleh karena itu pantas bila para pemuda dan para remaja merupakan salah satu penentu meju dan mundurnya suatu Negara. Sebab terbukti sejak dahulu kala hingga saat ini dan sampai yang akan datang sesuai dengan fitrohnya pemuda dan remaja merupakan tulang punggung suatu Negara, penerus estafet perjuangan terhadap bangsanya. Sebagaimana syekh Mustofa al-Ghalayaini seorang pujangga Mesir berkata أن فى يد الشبان أمر الأمة وفى أقدامها حيتها “Sesungguihnya pada tangan-tangan pemudalah urusan umat dan pada kaki-kaki merekalah terdapat kehidupan umat” Mengingat betapa pentingnya remaja dan pemuda sebagai generasi penerus bangsa, maka pada kesempatan yang baik ini kita akan membicarakan remaja dan pemuda sebagai generasi penerus bangsa, dengan landasan al-Qur’an surat an-Nisa ayat 9 Artinya “Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap kesejahteraan mereka. oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar” Hadirin Ma’asyiral Muslimin Rakhimakumullah….. Ayat tersebut diawali dengan kalimat واليخش kita kaji lebih mendalam, secara semantik الواو واوالعاطفة والام لام الآمر يخش فعل المضارع مجزوم بلام Istinbatnya, واليخش adalah sighat amr, kaedah mengatakan الأصل في الأمر للوجوب “pada dasanya setiap perintah menunjukkan kewajiban” Oleh karena itu wajib bagi kita, saya, saudara dan kita semua merasa takut jika meninggalkan anak-anak, keturunan dan generasi yang lemah. Prof. Dr. BJ. Habibi mengatakan setidaknya ada lima kelamahan yang harus kita hindari, yakni lemah harta, lemah fisik, lemah ilmu, lemah semangat hidup, dan yang sangat ditakutkan adalah lemah akhlak. Hadirin jika lima kelemahan ini melekat pada generasi-generasi remaja dan pemuda kita, saya yakin mereka bukan sebagai pelopor pembangunan melainkan sebagai firus pembangunan, penghambat pembangunan, bahkan penghancur pembangunan. Padahal hadirin dinegeri tercinta ini sejarah telah membuktikan sejak tahun 1908 masa kebangkitan nasional sampai menjelang detik-detik proklamasi dikumandangkan berbagai organisasi kepemudaan, seperti persatuan pelajar stofia, Trikoro Dharmo, Jong Islamanten Bond bahkan kita mengenal Budi Utomo tokoh pemuda kharismatik, mereka semua menjadi The Grand Old Man istilah bung Karno menjadi Stood Geeber bahkan menjadi The Founding Father pendiri, penggerak yang mampu merebut kemerdekaan. Jika tanpa pemuda mustahil Indonesia ini merdeka. Demikian ungkapan kekaguman Bung Karno terhadap generasi muda kita yang diabadikan oleh sejarah perjuangan bangsa. Sejarah tersebut mengajarkan kepada kita semua selaku remaja dan pemuda saat ini dan yang akan datang agar memiliki semangat juang yang tinggi serta tanggung jawab yang penug terhadap kelangsungan Nusa Bangsa dan Agama yang kita anut saat ini, sebab سبان اليوم رجال الغد The Young today is The leader tomorrow pemuda hari ini adalah jago-jagonya pemimpin yang akan datang. Dengan demikian hadirin, islam tidak mengenal istilah pemuda pengangguran, pemuda mejeng, pemuda nangkring, tapi yang diinginkan oleh islam adalah pemuda-pemuda yang agresif, inopatif, progresif, dan produktif. Dengan demikian, dapat kita fahami apabila kita giat berkerja, rajin berusaha, dan gemar beramal artinya menuju masa depan yang cerah menjanjikan. Namun jika remaja dan pemuda malas berkerja, enggan berusaha, dan tidak mau beramal artinya menuju masa depan yang suram dan mengenaskan. Sebab الكسل لا يطعم العسل “Insan yang pemalas tidak akan merasakan manisnya madu” melainkan akan tenggelam dalam pahitnya again without a paint tiada kebahagiaan tanpa lemah derita, tiada perjuangan tanpa pengorbanan. Sebagai contoh bagi remaja dan pemuda sebagai generasi penerus bangsa, mari kita renungkan firman Allah swt dalam al-Qur’an surat al-Kahfi ayat 13 Artinya “Kami kisahkan kepadamu Muhammad cerita Ini dengan benar. Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan kami tambah pula untuk mereka petunjuk.” Hadirin Rakhimakumullah Imam Ali as-Shabuni dalam kitab Sofwatut tafasir memberikan syarahan terhadap ayat tersebut dengan redaksi نحن نقص عليك يا محمد خبرهم العجيب على وجه الصدق بلا زيادة ولا نقصان “yaitu kami kisahkan kepadamu wahai Muhammad berita aneh mereka menurut perjalanan yang benar tidak ditambah dan tidak dikurangi sedikitpun”. Dengan demikian, ayat tersebut merupakan khabariyyah ilahiyyah, suatu berita dari Allah swt. Isi beritanya adalah kisah tentang pemuda Ashabul Kahfi. Ashabul kahfi dapat kita jadikan uswah, terutama bagi remaja dan pemuda selaku generasi penerus bangsa. Ashabul kahfi merupakan symbol personifikasi pemuda-pemuda beriman dan teguh pendirian, kuat mempertahankan iman, pemuda-pemuda gagah yang pandai pempertahankan akidah dan pemuda-pemuda idaman pintar membela keyakinan. Mereka lebih baik mati berkalang tanah dari pada mati bercermin bangkai. Oleh sebab itu sebagai remaja dan pemuda selaku generasi penerus bangsa mari kita singsingkan tangan, langkahkan kaki ke depan berkerja, kerkerja dan berkerja. Jika sikap ini yang diaflikasikan oleh para remaja dan pemuda kita maka Allah akan menjamin keberkahan bagi bangsa kita tercinta ini. Sebagaimana Dr. Muhammad Sulaiman al-Asqori dalam zubdat at-Tafsir min Fathil Qadir menjelaskan إعملوا ماشئتم berkerjalah sesuai dengan skil masing-masing. Setidaknya ada lima olah yang harus kita kerjakan yakni olah rasa agar iman melekat, olah rasio agar ilmu meningkat, oleh raga agar badan sehat, oleh usaha agar ekonomi kuat, dan oleh kinerja agar produktifitas meningkat. Hadirin jikalau lima potensi ini sudah melakat pada remaja dan pemuda sebagai generasi bangsa maka generasi penerus bangsa dapat melanjutkan estafet perjuangan yang meraih prestasi gemilang pada masa yang akan datang. Amin ya rabbal alamin…