Jakarta- Suara Ekonomi Lonjakan arus mudik Lebaran 2022 mengakibatkan kemacetan di beberapa ruas tol Jawa-Sumatra. Ditlantas Polda Metro Jaya telah menyiapkan beberapa rekayasa lalu lintas guna menyikapi masalah tersebut. Rekayasa ini meliputi sistem satu arah (one way) dan ganjil genap. Jelang puncak arus mudik Lebaran 2022, terpantau pemudik telah memadati kawasan jalan tol. ResensiNovel Orang Orang Proyek Karya Ahmad Tohari. Judul : Orang Orang Proyek Novel ini menceritakankehidupan tokoh utama yaitu Karman secara flashback atau kilas balik. , hidup tanpa ayahnya danh arus banting tulangbekerja menjadi pembantu dan pengasuh anak Haji Bakir, tetangganya, orang terkaya dan terpandang di desa Pegaten. Karman CiamisBandung harus ia tempuh selama 13 jam karena arus balik lebaran. Gia mengeluh? Pada launching novel Gia, The Diary of A Little Angel, di Gramedia Matraman (11/3) lalu, video-video ini diputar. Labels: balita baca buku, buku, gia the diary of a little angel, novel, parenting, resensi buku. 27 comments on "Review Novel Gia, The lainnyayang dimulai dengan kisah Arok Dedes Mata Pusaran Arus Balik dan Mangir Rumah Kaca PDF Tetralogi Buru 4 Karya Pramoedya Ananta April 11th, 2019 - Rumah Kaca PDF Tetralogi Buru 4 Karya Pramoedya Ananta Resensi Novel Bumi Manusia Pramoedya Ananta Toer April 10th, 2019 - Bumi manusia adalah buku pertama dari tetralogy pulau buru Padakesempatan kali ini saya akan berbagi sinopsis novel Kubah karya Ahmad Tohari yang diterbitkan oleh Pustaka Jaya pada tahun 1980. Novel Kubah karya Ahmad Tohari ini menceritakan kehidupan tokoh utama yaitu Karman secara kilas balik. Karman adalah seorang pemuda cerdas dari desa Pegaten yang menjadi anggota partai komunis. Arusbalik: sebuah novel sejarah. Pramoedya Ananta Toer. Hasta Mitra, 1995 - Indonesia - 751 pages. We haven't found any reviews in the usual places. Other editions - View all. Arus balik: sebuah epik maritim Nusantara Pramoedya Ananta Toer Snippet view - 1995. Common terms and phrases. Perkembanganini penting bagi memberi jaminan bahawa sastera kita turut sama dalam arus semasa. Sama ada kita mempersetujui sastera serius sebagai sastera jaminan peradaban kita atau menerima sastera popular sebagai cerminan pola budaya kita, kedua-duanya harus dimurnikan. Untuk melindungi novel pop ini dari jatuh terjerumus ke dalam ListrikArus Bolak-balik; Listrik Statis, dan; (Chapter Surat Lamaran Kerja hingga Novel). Login atau daftar dulu untuk memulai pendalaman materi secara gratis. hingga resensi nilai fiksi dan non fiksi. Materi Lengkap Bahasa Indonesia Kelas 12 Semester 2. Tonton video materi Bahasa Indonesia kelas 12 semester 2 di website Zenius 88Fa. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. [caption id="attachment_164565" align="alignright" width="300" caption="Sampul Arok Dedes"][/caption] Judul Arok Dedes Penulis Pramoedya Ananta Toer Isi xiv + 561 halaman Penerbit Lentera Dipantara ISBN 978 – 979 – 3820 – 14 – 9 Cetakan Juli 2009 Harga Rp. Membuka lagi buku Arok Dedes ini membuat saya ingin menuliskan resensinya. Buku lama memang, tapi roman politik ini saya rasa tidak jauh beda dengan semangat politisikita saat ini. Semangat perebutan kekuasaan. Buku ini sebenarnya merupakan buku pertama dari tetralogi β€œArok Dedes”, buku berikutnya adalah Mata Pusaran, Arus Balik dan MangirDrama. Tidak berlebihan bila buku karya Pramoedya Ananta Toer ini disebut sebagai salah satu sumbangan Indonesia untuk dunia. Siapa tak kenal Pram? kandidat Asia paling utama untuk Hadiah Nobel. Penulis kontroversial kelahiran Blora, Jawa Tengah pada tahun 1925 yang menghabiskan hampir separoh hidupnya dalam penjara – sebuah wajah semesta yang paling purba bagi manusia-manusia bermartabat. Arok Dedes adalah roman politik yang komplek dengan latar pedalaman sejarah kerajaan Jawa. Berkisah tentang kudeta pertama di Nusantara. Kudeta ala Jawa. Kudeta licik tapi cerdik. Berdarah tapi pembunuh sejatinya bertepuk dada menikmati penghormatan yang tinggi. Melibatkan gerakan militer, menyebarkan prasangka dari dalam, memperhadapkan antar kawan, dan memanasi perkubuan. Aktor-aktornya bekerja seperti hantu. Kalaupun gerakan diketahui, namun tiada bukti yang sahih bagi penguasa untuk menyingkirkannya. Arok adalah simpul dari gabungan antara mesin paramiliter licik dan politisi sipil yang cerdik rakus dari kalangan sudra/agrari yang merangkakkan nasib menjadi panguasa tunggal tanah jawa. Arok tak mesti memperlihatkan tangannya yang berlumur darah mengiringi kejatuhan Ametung di Bilik Agung Tumapel, karena politik tak selalu identik dengan perang terbuka. Politik adalah permainan catur diatas papan bidak yang butuh kejelian, pancingan, ketegangan melempar umpan-umpan untuk mendapat peruntungan besar. Tak ada kawan dan lawan. Yang ada hanya tahta dimana seluruh hasrat bisa diletupkan sejadi-jadi yang dimau. Yang menarik dari roman ini adalah kecerdasan penulis dalam mengangkat kompleksitas permasalahan dengan lancar, mengalir dan membangun suasana. Dimulai dari latar belakang Arok, seorang sudra yang tidak jelas asal usulnya namun menjelma jadi seorang Ksatria dan Brahmana sekaligus. Arok juga merupakan perpaduan yang unik antara penganut Shiwa, Wisnu dan Budha, karena dalam perjalanan hidupnya dia belajar dari beberapa guru yang berbeda keyakinan. Keterlibatan kaum beragama dalam perebutan kekuasaan juga diulas dengan halus dan mengalir dalam cerita ini. Keberadaan Belakangka sebagai wakil Kerajaan Kediri di Pakuwuan Tumapel menunjukkan ambisi dan pengaruh kaum bangsawan. Restu dari kaum Brahmana yang didapat Arok dalam menggulingkan sang akuwu, serta kehidupan keseharian para Brahmana adalah buktibagaimana kearifan sekaligus ambisi kaum agama diperlihatkan. Nuansa feodal jawa yang begitu kental pun tak terbantahkan. Pola komunikasi antar kasta yang sangat diskriminatif bahkan terlihat sejak dari panggilan seperti Yang Mulia, Yang Suci. Belum lagi perlakuan terhadap kaum sudra, ironi kehidupan para budak yang harus dikenali lewat tapas dikepala, sampai pada nasib jejaro-jejaro yang harus dipotong lidahnya demi menjaga rahasia. Masih banyak lagi fakta-fakta miris berkaitan dengan feodalisme jawa diperlihatkan,kebiasaan yang sampai saat ini masih jadi kebanggaan bagi sebagian orang. Pemanfaatan perempuan dalam perebutan kekuasaan juga merupakan cerita yang menarik danmenentukan, dimana Arok berhasil memanfaatkan Dedes sebagai umpan dan tahta pun didapat dengan gemilang, tanpa cacat. Cerita ini ditutup dengan unik, selain mendapatkan tahta Tumapel, Arok juga menyatukan antara penganut Wisnu dan Shiwa dalam satu kekuasaan. Umang, istri pertama Arok adalah seorang Wisnu dan Dedes, istri kedua Arok adalah murni darah Brahmani Shiwa. Lihat Catatan Selengkapnya Resensi Novel Arus Balik Pramoedya Ananta Toer Rizky kusumo 6 years ago resensi, Thread kali ini akan membahas salah satu novel legendaris Indonesia, kenapa legendaris? karena karya ini di buat oleh salah satu novelis terbesar di negara ini, Pramoedya Ananta Toer. Apakah teman-teman mengenal sosok ini? Beliau adalah sosok Masterpiece dalam bidang seni dan budaya terutama novel. berapa hasil karyanya seperti Tetralogi Bumi Manusia, Arus Balik, Gadis Pantai, dll. Keterlibatan Pram di organisasi Lekra Lembaga Kebudayaan Rakyat membuat dirinya pernah di penjara di Pulau Buru, bahkan beberapa bukunya pernah Kali ini Gua sendiri akan meresensi bukunya yang berjudul Arus Balik, yang sebernanya merupakan Tetralogi 4 novel lainya Arok Dedes, Arus Balik, Mangir, dan satu naskah yang masih hilang. Novel ini mengisahkan sebuah arus yang berbalik, setelah keruntuhan kerajaan Majapahit 1478 M membuat Nusantara yang dahulunya merupakan mercusuar dari Selatan dan membawa arus ke arah Utara, akhirnya harus menerima kenyataaan bahwa arus telah berbalik. Hingga pada akhirnya Indonesia dan sekitarnya Nusantara saat itu harus menerima kenyataan sekian abad lamanya terjajah. Kemahiran Pram, mengisahkan suasana yang terjadi saat itu dengan gaya cerita, membuat kita akan sangat mudah mengetahui kebudayaan, pola pikir, perjuangan masyarakat Nusantara saat itu. Karena itulah, Gua akan membahas sekilas Novel tersebut dalam resensi kali ini, Oke selamat membaca.... Arus Balik Nusantara menjadi saksi bisu, kehebatan kerajaan besar penguasa arus selatan hingga mampu menerjang penguasa kerajaan utara. Majapahit, menjadi kekuatan maritim terbesar pada abad nya 1350 - 1389 M, mengusai hampir seluruh bagian dari negara Indonesia saat ini, hingga Singapura Tumasik, Malaysia Malaya, dan beberapa negera ASEAN lainya. Tapi, itu hanya kisah dongeng masa lalu bagi masyarakat desa saat itu. Kerajaan Majapahit sudahlah hancur dalam perang saudara tak berkesudahan, wafatnya sang Mahapatih Gajah Mada menjadi titik awal, kemudian berturut-turut peristiwa menggrogoti kerajaan ini, dan akhirnya lenyap setelah kedatangan agama Islam. Setelah itu Arus pun berbalik, kerajaan-kerajaan yang dahulunya berada dalam kekuasaan Majapahit akhirnya melepaskan diri. Para keturunan bangsawan Majapahit pun lebih memilih berkonsentrasi kepada kekusaaan yang tersisa, termasuk Raja Tuban Wilwatika. Tidak seperti nenek moyangnya, Wilwatika tidaklah berhasrat untuk menguasai atau memperluas kekuasaanya,"Perdamaian jauh lebih berarti buat rakyat, ucapnya. Tapi, hidupnya akan berubah drastis bukan saja bergeraknya arus dari eksternal kedatangan Portugis dan internal munculnya Demak, namun yang lebih penting munculnya sosok Galeng pemuda desa yang muncul dalam hingar bingar arus adalah pemuda desa yang memiliki ketangkasan, kecerdasaan, dan keberanian dibandingkan pemuda lain. Kemampuan nya itu pun di tambah selama masih tinggal di desa, dia sering mendengar "ocehan" dari Rama Cluring yang katanya pernah merasakan kehebatan Majapahit. Kemampuan fisik disertai luasnya wawasan, menjadi modal penting Galeng untuk masuk sebagai pemeran dalam arus balik Nusantara saat itu. Hasilnya babak itu di mulai saat Galeng menghadiri kejuaraan di Tuban bersama kekasihnya Idayu. Kemenengan Galeng sebagai juara dalam kejuaran itu menjadi titik awal pergulatan pemuda desa itu. Munculnya konflik seperti pengkhianatan, kehidupan feodal, munculnya para "penjilat", menambah konflik dalam kerajaan Tuban. Kedatangan Portugis menguasai Kerajaan Malaka menjadi babak awal Galeng sebagai duta Tuban dalam peperangan merebut Malaka, yang di pimpin oleh Adipati Unus Laksamana Demak, walau akhirnya pasukan Nusantara kalah karena belum bersatunya pasukan kerajaan tersebut. Selain kisah peperangan, dalam novel ini Pram pun mengisahkan bagaimana akulturasi budaya masyarakat Jawa yang dahulunya Hindu-Buddha menjadi Islam. Walau peran Wali Songo tidak terlalu ditonjolkan tapi sosok Muhammad Firman Pada menjadi rujukan bagaimana Islam mulai masuk ke masyarakat Jawa. Muncullah drama di sini, bagaimana Firman berperang melawan budaya Hindu -Buddha yang masih kental saat itu. Akhirnya sangat sedikit dari masyrakat jawa pedalaman yang me ameluk agama Islam. Sosok Firman ini menjadi sosok penting karena merupakan Musafir yang langsung diutus oleh Sunan Bonan untuk menyebarkan agama Islam. Namun, setelah wafatnya Adipati Unus dan digantikan Raden Trenggono mengubah arus politik Demak. Arus yang tadinya mengarah ke peperangan terhadap Portugis Peranggi berubah setahap demi setahap ke arah perluasan wilayah oleh Raden Trenggono. Hal yang menggugurkan cita-cita Adipati Unus. Pram pun menyungguhkan, bagaimana bangsa-bangsa Nusantara saat itu bisa berkerja sama dengan pasukan Portugal Peranggi. Mulai dari Kerajaan Blambangan dan para pasukan pemberontak Ki Aji Benggala, membuat kita mengetahui cara para penjajah setahap demi setahap mendapat peluang untuk menaklukan Nusantara. Tapi disini, kemampuan Galeng sebagai tokoh Protagonis akhirnya muncul dan daya karismanya mengalahkan aura Raja Walwatika. Akhirnya peperangan demi peperangan pun bermunculan di tanah Jawa, pulau yang tenang itu berubah menjadi daerah peperangan. Galeng, nantinya menjadi Wiragaleng akhirnya menjadi tokoh yang ditunggu untuk mengusir penjajah, menghentikan peperangan saudara, mempersatukan Nusantara layaknya Gajah Mada. Tapi, seperti kata Pram bahwa Arus saat itu sudah berbalik, apakah Galeng mampu membalikan arus itu seperti dahulu kala? Atau tentu Arus -nya tetap Balik? Novel Arus Balik ini katanya merupakan karya terbaik dari Pramoedya Ananta Toer selain novel-novel ciptaanya. Tapi, kehebatan Pram menyajikan realisme sosial dalam kisah novel tentulah menjadi kekuatanya. Hal inilah yang membuat Pram bahkan bisa dibandingkan Bahkan lebih dengan pencipta Harry Potter, Dan Brown Da Vnci Code, dll. Tapi, diskriminasi terhadap Pram membuat karya-karya nya tidak pernah muncul. Padahal, sajian Novel Pram merupakan "Real" yang terjadi pada masyarakat. Mungkin Pram benar, sekarang Arus telah berbalik..