Blangkon Yogyakarta (Kiri) dan Blangkon Surakarta (Kanan) Pada masyarakat Jawa kuno, Blangkon pola Yogyakarta bahkan digunakan sebagai pakaian keseharian dan dapat dikatakan pakaian wajib. Dalam bahasa Jawa Karna dan Karno memiliki arti yang sama yaitu pahlawan, sedangkan awalan "su" berarti "terbaik". Di beberapa negara Barat, nama
Buku-buku cetak dalam bahasa Jawa mulai muncul sejak tahun 1830-an, awalnya dalam aksara Jawa, walaupun kemudian alfabet Latin juga mulai digunakan. Sejak pertengahan abad ke-19, bahasa Jawa mulai digunakan dalam novel, cerita pendek, dan puisi bebas. Kini, bahasa Jawa digunakan dalam berbagai media, mulai dari buku hingga acara televisi.
Wiru dalam bahasa Indonesia diartikan menjadi seni melipat jarik atau kain batik. Bahkan dalam melipat kain batik pun terdapat perbedaan di antara adat Yogyakarta dan Surakarta. Pada adat Yogyakarta, garis putih yang terdapat pada ujung jarik diperlihatkan dan kadang disertai lipatan-lipatan atau disebut juga pengkolan-pengkolan.Pada wiru adat Surakarta, bagian putih tersebut justru
Berikut 6 fakta tentang blangkon yang mungkin belum kamu ketahui. 1. Blangkon adalah sebuah penghormatan terhadap kaum pria. Abdi Dalem Wiyaga dan Musikan memainkan dua gending baru di Bangsal Mandalasana Keraton Yogyakarta untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda, Rabu (28/10/2020). IDN Times/Tunggul Damarjati.
Pakaian Adat Yogyakarta - Masyarakat Jawa, khususnya masyarakat Yogyakarta dikenal sebagai masyarakat dengan karakter lemah lembut. Hal ini dapat diamati dari tindak tanduk serta pakaian adat Yogyakarta yang mereka kenakan. Pakaian adat Yogyakarta memanglah salah satu produk budaya suku Jawa yang kental akan identitasnya, karakter lemah lembut misalnya.
PAKAIAN ADAT YOGYA. 1. GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 87 TAHUN 2014 TENTANG PENGGUNAAN PAKAIAN TRADISIONAL JAWA YOGYAKARTA BAGI PEGAWAI PADA HARI TERTENTU DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA, Menimbang : a. bahwa salah satu
Selain itu, terkadang nama pakaian adat Jawa Tengah untuk pria dan wanita juga memiliki nama tersendiri. Dirangkum dari berbagai sumber, berikut adalah beberapa pakaian adat Jawa Tengah yang masih dikenakan masyarakat hingga saat ini. 1. Jawi Jangkep.
Adapun blangkon Jogja biasanya bermotif kumitir. "Tapi ada juga (blangkon) yang polos, itu menandakan kelas abdi dalem. Kalau dalam acara pernikahan, motif blangkon dan motif jarik harus sama," ujar Wahyudi. Dia menambahkan, blangkon Jogja dibentuk dengan banyak wiru atau lipatan kain. Sedangkan blangkon Solo tanpa wiru. Beskap dan Surjan
F1wATHO.